Jalan Kembali

    

    Kakek Robert adalah seorang profesor sastra yang sangat gemar membaca dan memiliki ruangan khusus di rumahnya. Ruangan itu bak perpustakaan yang sangat lengkap. Suatu hari, ia mengunjungi makam leluhurnya dan menemukan buku berjudul "Two Ways of Life" di sana. Nampaknya buku itu sangat kuno namun masih bisa dibaca dengan jelas. Ada sebuah peringatan untuk membaca buku itu sampai habis dalam waktu yang sama. Kalau tidak, ia akan dibawa ke alam mimpi dan kemungkinan tak akan kembali. Kakek Robert sangat tertarik membaca buku itu dan ia berhasil membacanya sampai akhir sebab memang ia sudah terbiasa membaca. Ia sangat mematuhi peringatan tersebut. Sampai suatu saat di hari kematiannya. Dia memperingatkan keluarganya untuk mematuhi peringatan itu juga. Oleh karena itu, buku tersebut di kunci pada sebuah kotak kaca di tempat tersendiri yang masih terdapat di perpustakaan pribadinya itu. 

    Berbeda halnya dengan Kakek Robert, Papa Martin anaknya itu tertarik pada bidang bisnis pada investasi properti. Sayangnya, ia menggunakan keahliannya untuk kepentingannya sendiri dan telah banyak rekan bisnis yang dirugikannya. Papa Martin tidak terlalu suka membaca, kecuali buku tentang investasi. Suatu hari ia pergi untuk mencari buku ruangan perpustakaan milik ayahnya itu. Dia dibuat penasaran dengan buku yang pernah diperingatkan oleh ayahnya itu. Akhirnya ia membuka buku itu dan membacanya. Namun, karena ia tidak terlalu suka membaca, ia pun tertidur tanpa selesai membacanya. Keesokan paginya, dia ditemukan meninggal dalam tenang dengan memegang buku itu di ruangan tersebut. Mama Marina pun sangat terkejut dan menyadari bahwa memang benar peringatan di buku kuno tersebut. Walaupun dokter mengatakan bahwa penyebab kematiannya adalah serangan jantung yang mendadak. Dia pun segera mengembalikan buku itu pada kotak kaca dan mengunci ruangan itu rapat-rapat.

    Pada saat itu, Randy anaknya masih  berusia 7 tahun dan tak tahu apa-apa. Terasa waktu berjalan dengan cepat. Kini Randy duduk di bangku SMA kelas 2 dan ia sedang berulang tahun yang ke-17. Dia hanya merayakan ulang tahun itu dengan Mama Marina saja, sebba di keluarga itu hanya tinggal mereka berdua. Randy sangat gemar membaca dan dia mulai meneruskan darah Kakek Robert yang seorang profesor sastra itu. Saat ulang tahunnya, Randy meminta sebuah kado pada mamanya yaitu kunci untuk membuka ruangan perpustakaan pribadi kakeknya itu. Awalnya mamanya menolak hal itu, namun ia tetap memberikan kunci itu dan memperingatkan Randy untuk tidak membuka maupun membaca buku yang dikunci pada kotak kaca itu.

    Malam itu, Randy mulai memasuki ruangan itu dengan penuh takjub melihat rak-rak buku yang menjulang ke atas langit-langit. Tak heran jika perpustakaan itu sangat mewah dan lengkap sebab rumah Randy termasuk rumah di kawasan elite. Dia pun mulai mencari buku yang menarik untuk dibaca. Matanya tertuju pada buku di kotak kaca itu, seolah buku itu memanggilnya untuk dibaca. Dia mencari cara untuk membukanya tapi tak berhasil juga. Tidak kehilangan ide, Randy pun memberanikan diri untuk menyelinap masuk ke kamar mamanya dan mengambil kunci itu. Akhirnya ia mendapatkan kunci itu dan berhasil membukanya. 

    Randy membawa buku itu ke kamarnya dan mulai melihat cover buku itu. Dia pun membaca peringatan di sana. "Hmm...ya sudahlah. Lagipula buku setebal ini bisa ku baca habis malam ini juga. Aku bahkan sudah terbiasa membaca buku yang lebih tebal dari ini."

    Dengan percaya diri, Randy membaca buku itu hampir habis di bagian akhir cerita. Pada lembar terakhir buku itu tertulis sebuah paragraf yang terlihat seperti syair nyanyian. Randy pun mengingatnya sebagai lagu pujian saat ia masih bersekolah minggu dulu. 

"Di dalam dunia ada dua jalan

Lebar dan sempit, mana kau pilih....." Belum sampai ia membaca habis paragraf itu, ia pun tidur lelap karena waktu telah menunjukkan lewat tengah malam. 

    Dalam mimpinya, ia terbangun dan berada dalam sebuah bioskop yang hanya dia sendiri sebagai penontonnya. Di sana terdapat layar bioskop yang menayangkan 10 cuplikan kehidupannya dulu. Pada cuplikan yang pertama menayangkan waktu Randy bersekolah minggu. Waktu itu, randy diberi pilihan untuk berbagi permen pada temannya atau tidak. Layar bioskop pun menunjukkan dua pilihan yaitu berbagi/tidak berbagi. Akhirnya Randy memilih untuk berbagi. Di bagian akhir cuplikan, layar menunjukkan poin 1/10. Seperti permainan mengumpulkan nilai.

    

    Sampai pada cuplikan yang terakhir ke-10. Randy diingatkan lagi pada kejadian terakhir yang ia lakukan. Saat ia mencoba mengambil kunci kotak kaca itu. Layar bioskop menunjukkan pilihan mencuri/tidak mencuri. Akhirnya Randy memilih untuk mencuri walaupun dirinya tak bermaksud untuk melanggar larangan mamanya itu. Poin permainan itu menunjukkan angka 5/10. Hal itu berarti Randy memiliki kebaikan dan keburukan yang seimbang. Karena seimbang, Bioskop itu berubah menjadi suatu tempat yang sangat asing baginya. 

    Randy dibawa pada sebuah persimpangan jalan. Di sana ada dua jalan yang berbeda. Lagi-lagi ia diberi cuplikan kehidupan, namun kali ini cuplikan yang berbeda. Dia melihat cara papanya berbisnis di masa lalu yang telah banyak merugikan orang. Pada bagian akhir cuplikan itu, dia melihat papanya juga berada pada persimpangan jalan yang sama. Waktu itu papanya memilih sebuah jalan sempit yang tampaknya lancar dilalui. Randy mengingat akan suatu hal cerita di kematian ayahnya. Mamanya memberitahu bahwa papanya itu meninggal karena tidak selesai membaca buku tersebut. Namun, Randy menyadari bahwa papanya itu pasti salah memilih jalan pulang dan tak bisa kembali ke dunia nyata. Jalan itu membawa papanya ke alam maut, dapur api yang terdapat ratapan dan kertak gigi tanpa sempat untuk bertobat. Karena pada saat itu Papa Martin belum mengikut Tuhan Yesus dan menurut pengertiannya sendiri.

     Randy semakin dibuat bingung untuk memilih jalan yang benar. Dia pun berdoa dan memohon petunjuk dari Tuhan Yesus. Sebab Randy termasuk orang yang sudah mengaku percaya dalam baptis sidi sebelum usianya yang ke-17. Dalam doanya itu, Randy mendengar suara yang bersenandung seperti lagu pujian. Cuplikan di masa sekolah minggunya itu pun muncul dan mengingatkannya pada sebuah lagu yang berjudul "Ada Dua Jalan" yang berbunyi

"Di dalam dunia ada dua jalan

Lebar dan sempit, mana kau pilih

Yang lebar api jiwamu mati

Tapi yang sempit jiwa berseri

Cari apa di dalam dunia sekarang

Cari apa di dalam dunia sekarang

Cari ilmu tentu binasa lebih baik

Cari Yesus yang penuh cinta selamanya"

    Akhirnya Randy memutuskan untuk pergi ke jalan yang sempit namun penuh dengan liku yang terjal. Jalan itu membawanya pada hidup yang kekal di rumah bapa sorga yang baka. Di sana ia menemui sosok putih yang tinggi dan bersinar terang, Dia adalah Yesus. Hatinya merasa tenang dan damai. Di tempat itu, Randy merasa tidak mau kembali lagi ke dunia nyata dan tetap di sana saja. Tiba-tiba terdengar suara mamanya yang memanggilnya sambil menangis tersedu-sedu. 

    Kembali ke dunia nyata, Mama Marina pergi ke kamar Randy untuk membangunkannya. Hari ini telah pagi dan Randy harus pergi ke sekolah. Alangkah terkejutnya, Mama Marina menemukan anaknya Randy tidur mendekap buku itu. Buku yang sama yang mengingatkannya akan kematian suaminya 10 tahun silam. Dia pun menangis dan memanggil Randy untuk kembali.

    Di alam yang lain, Randy merasa ingin tinggal lebih lama di sana. Namun, Yesus mengatakan bahwa sekarang bukan saatnya Randy ada di tempat itu, melainkan waktunya untuk pulang ke mamanya. Randy pun menuruti perkataan-Nya dan sadar bahwa tugasnya di dunia belum selesai. 

  

    Randy pun terbangun dari tidurnya dan mendapati mamanya sedang memeluknya erat. 

"Randy, kamu sudah bangun sayang. Syukurlah, Puji Tuhan."

"Iya Ma, Randy kembali untuk menyelesaikan tugas menjaga Mama. Tadi Randi bertemu dengan......." Randy pun menceritakan semua yang dialaminya tersebut pada mamanya. Kini, ia dan mamanya hidup baru dalam penyertaan kasih Tuhan. Buku itu pun dikembalikan ke tempatnya semula, di kuburan leluhur keluarga Randy. 

Comments

Popular posts from this blog

4 Villa

Don't Forget to Love Me

Doctor Police